13 Agustus 2014

Senyum Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sangat t erkenal dengan senyumannya. Banyak kesaksian dan
kisah Rasulullah SAW yang dicerit akan oleh para sahabat , diant aranya yaitu:

1. Rasulullah SAW menyat akan bahwa senyum adalah ibadah
2. Rasulullah SAW selalu t ersenyum pada ist rinya
3. Senyuman merupakan wujud t ert awa Rasulullah SAW. Beliau t idak
pernah t ert awa t erbahak-bahak
4. Rasulullah SAW menggunakan senyuman ket ika menegur seseorang
5. Rasulullah SAW t et ap t ersenyum ket ika menerima ancaman.
6. Rasulullah SAW t ersenyum ket ika membebaskan t awanan orang kaf ir
7. Walaupun Rasulullah SAW sering t ersenyum ket ika disakit i, namun jika
hukum Allah dilanggar, wajahnya akan memerah karena marah




Dalil yang berikaitan Dengan Senyum Rasulullah :

1. Rasulullah SAW bersabda, ”Tersenyum ketika bertemu dengan saudara
kalian adalah termasuk ibadah”. (Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-
Baihaqi).

2. Abdullah bin Al-Harist Radliyallahu’anhu menuturkan, yang artinya,”Tidak
pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat At-Tirmidzi).

3. Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu beliau, menuturkan keluhuran budi pekerti
beliau. Ia berkata,” Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul
dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam
senantiasa tersenyum, budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang
yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka
mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti
tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan
senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi).

4. Dalam sebuah riwayat disebutkan pula, ”Belum pernah aku menemukan
orang yang paling banyak tersenyum seperti halnya Rasulullah Shallahu
‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat At-Tirmidzi).

5. Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, yang artinya, ”Adalah Rasulullah
Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang
suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan
gelak tawa dan senyum simpul”. (Riwayat Ibnu Asakir).

6. Aisyah Radliyallahu’anha bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat
Raulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga
kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan
tersenyum”. (Riwayat Al-Bukhari).

7. Anas bin Malik berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling mulia
akhlaknya, paling lapang dadanya, dan paling luas kasih sayangnya, suatu
hari aku diutus Nabi untuk suatu keperluan, lalu aku berangkat. Di tengah
jalan, aku menemui anak-anak yang sedang bermain. Dan aku pun ikut
bermain bersama mereka sehingga aku tidak jadi memenuhi suruhan beliau.
Ketika aku sedang asyik bermain, tanpa sadar, ada seorang berdiri
memperhatikan di belakangku dan memegang pundakku. Aku menoleh ke
belakang dan aku melihat rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tersenyum
kepadaku lalu berkata, ‘Wahai Unais apakah engkau telah mengerjakan
perintahku?’ Aku pun bingung dan berkata, ‘Ya, aku akan pergi sekarang ya
Rasulullah!’ Demi Allah, aku telah melayani beliau selama sepuluh tahun dan
beliau tidak pernah berkata kepadaku, ‘mengapa kau kerjakan ini? Mengapa
kau tidak mengerjakannya?’”.

8. ‘Aisyah Radliyallahu’anha menuturkan kepada kita, yang artinya, “Pada
suatau ketika, Rasulullah baru kembali dari sebuah lawatan. Sebelumnya ku
telah menirai pintu rumahku dengan korden tipis yang bergambar. Kitika
melihat gambar tersebut Rasulullah langsung merobeknya hingga berubah
rona wajah beliau seraya berkata, “Wahai ‘Aisyah ! sesungguhnya orang
yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang-orang
yang meniru ciptaan Allah”. (Muttafaq ‘Alaih)

Semoga kita selalu senantiasa menampilkan senyum kita kepada semua
orang, Amiin…!

Terimakasih...