Sabar berarti menahan segala sesuatu hal yang dapat meningkatkan emosional kita. Bersabar merupakan tindakan yang tepat saat kita berada dalam keadaan susah atau tertekan, akan tetapi banyak sekalai orang yang tidak bersabar bahkan banyak yang putus asa.
Berikut beberapa hal yang bisa diterapkan agar kita lebih bisa bersabar :
- Memperbanyak senyum
Bila Anda dalam keadaan tegang terbakar emosi, hati dan dada sesak menahan amarah, maka tersenyumlah! Tidak ada yang lebih obat hati yang lebih mujarab daripada sebuah senyuman.
Karena senyum lebih erat dari jabat tangan sahabat, senyum dapat
menjadi penyejuk hati yang penuh amarah, juga mencairkan suasana yang
beku. Senyum itu menular dan akan membuat suasana menjadi gembira.
Dengan memulai kebiasaan tersenyum pada siapa saja dengan tulus,
InsyaAllah beban berat yang kita rasakan dapat berkurang, amarah
berkurang, suasana lebih akrab, sehingga kita lebih tenang dalam
menghadapi permasalahan dan dapat menyelesaikannya dengan mudah.
- Mengalihkan perhatian
Memiliki masalah yang membuat kita pusing tujuh keliling memikirkannya,
memanglah berat. Apalagi masalah itu sampai membuat kita tidak enak
makan dan susah tidur, tentulah sangat menyiksa. Nah, bagaimana jika
masalah yang sampai menyebabkan Anda tidak nyaman seperti itu terus Anda
fikirkan? Konsentrasi Anda hanya tertuju pada masalah itu dan akhirnya
melupakan urusan yang lain. Menurut saya, kunci menghadapi masalah berat adalah dengan “melupakan” masalah itu sendiri.
Melupakan disini bukan berarti kita masa bodoh dengan masalah, tetapi
berusaha tidak terlalu fokus pada permasalahan tersebut. Alihkan
perhatian Anda dengan mencari suasana berbeda, hiburan atau kesibukan
lain, akan membuat hati dan fikiran kita lebih enteng.
- Telinga sebagai Penyaring
Jika semua yang kita dengar langsung kita masukkan ke hati, dijamin
kemarahanlah yang akan kita tampilkan dan tentu saja akan sangat tidak
nyaman. Kita tidak harus membawa apa yang kita dengar langsung ke hati,
lebih baik kita menyaringnya, dan mengambil yang baik-baik saja dari
informasi yang kita dengar tersebut, dan disitulah telinga kita bekerja.
Ya, telinga sebagai penyaring informasi yang kita dengar dari manapun, jika
informasi itu dirasa kurang enak dihati maka segera lupakan, istilahnya “masuk kuping kanan keluar kuping kiri”.
- Bersikap Empati
Kunci kesabaran yang selanjutnya adalah, dengan bersikap empati atau
berusaha merasakan apa yang orang lain rasakan. Kita berusaha menempatkan diri kita pada posisi “tidak
enak” yang orang lain merasakannya, bahkan dengan ringan hati dapat
menjalankan posisi itu. Dengan begitu, maka segala kemalangan yang
menimpa kita, akan terasa ringan. Kita tidak akan merasa sebagai
“manusia paling susah di dunia” karena dengan berempati kita bisa melihat
lebih banyak orang lain yang lebih susah diluar sana. Jadi, untuk apa lagi marah dan menyesali diri? Apalagi sampai berputus asa…
Terimakasih....